Sejarah Program Studi

Di kutip dari laman http://www-admin-humas.mercubuana.ac.id/id/tentang-umb/sejarah-umb dipaparkan ringkasan sejarah UMB yaitu Pengusaha H. Probosutedjo (almarhum) yang mempunyai pengalaman sebagai guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada tanggal 10 November 1981 mendirikan Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD), dan peresmiannya dilakukan oleh almarhum Bapak H. Adam Malik, Wakil Presiden RI saat itu. Dewantara diambil dari nama tokoh Pendidkan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara.

Misi pendidikan akademi ini antara lain adalah mengembangkan model pendidikan untuk melahirkan pengusaha Pancasilais, dan kader-kader pembangunan yang mandiri serta mampu menciptakan kesempatan kerja.

Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) Jl. Gatot Soebroto. Tahun 1984 Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah kampus yang diberi nama Kampus Menara Bhakti.

Pada tahun 1985, berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, timbul gagasan mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas. Dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Menara Bhakti Nomor : 04/SKEP/KET/VI/1985 tanggal 12 Juni 1985, dibentuk Panitia Pendirian Universitas, dengan Ketua Dr. Sri-Edi Swasono dan dibantu oleh H. Abdul Madjid, Drs. Iman Santosa Sukardi (almarhum), Drs. M. Enoch Markum, Ir. Suharyadi, M.S, Soekarno dan Prijo S. Parwoto (almarhum).

Setelah melalui persiapan pendirian dan studi kelayakan, dengan Nomor : 010/KET/YMB/VI/85 tanggal 12 Juni 1985, Yayasan mengajukan permohonan izin mendirikan Universitas Mercu Buana (UMB) kepada Kopertis Wilayah III.

Berdasarkan surat Nomor : 15/KOP.III/S.VI/85 yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Boesjra Zahir (almarhum), pada tanggal 18 Juni 1985, Kopertis Wilayah III menyetujui dan memberikan izin "Operasional" kepada Universitas Mercu Buana.

Pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan berdiri, dengan Fakultas dan Jurusan sebagai berikut:

  • Fakultas Tehnik, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Sipil.
  • Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) dan Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi).
  • Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi.

Jumlah mahsiswa pada tahun pertama tersebut sebanyak 118 orang. Satu tahun kemudian, berdasarkan hasil eveluasi Kopertis Wilayah III, keenam jurusan yang ada memperoleh Status "Terdaftar" dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Surat Keputusan Nomor: 0507/1986.

Dalam rangka memenuhi tuntutan perkambangan pendidikan di masyarakat, dengan izin "Operasional" dari Kopertis Wilayah III Nomor: 12/Kop.III/S.VI/86 tanggal 5 Juni 1986, pada tahun akademik 1986/1987 Fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Pertanian membuka Jurusan Mekanisasi Pertanian.

Ditahun yang sama, terpilih Ketua Program Studi Teknik Mesin yang pertama yaitu ….. Program Studi Teknik Mesin bertempat di Kampus Utama Meruya yaitu di Jalan Meruya Selatan, No. 1, Kembangan, Jakarta Barat. Ruang kuliah dan laboratorium masih menjadi satu dengan Teknik Elektro dan Teknik Industri. Seiring berjalannya waktu, Teknik Mesin memiliki laboratorium tersendiri yaitu digedung C ruang C-108. Laboratorium tersebut digunakan untuk mahasiswa melakukan praktikum untuk bidang proses produksi dan material teknik. Dosen pertama di program studi Teknik Mesin adalah …… Timeline ketua dan sekretaris program studi Teknik mesin UMB sejak awal berdirinya sampai periode sekarang ditabulasi di tabel 1 di bawah.

Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0286/05/1991, di tahun 1991 Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana (UMB) mendapatkan status “Diakui” untuk Jurusan Teknik Mesin yang merupakan buah hasil dari kerja keras dan dedikasi UMB dalam rangka meningkatkan kualitas di bidang akademik dengan bertahap melengkapi dan memperbarui berbagai sarana dan prasarana untuk kelengkapan dan pemutahiran fasilitas Pendidikan.  Setahun setelahnya, seluruh jurusan bidang ilmu di UMB memperoleh Status "Disamakan" yg diputuskan sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti nomor 163/DIKTI/Kep/1992.

Di pertengahan tahun 2000, Universitas Mercu Buana mencoba mengembangkan sayapnya dengan membuka kampus baru di Kranggan, Bekasi dan dibuka secara umum untuk program studi Teknik Mesin S1. Sebelum kampus kranggan yaitu di ahir tahun 2019, Program studi Teknik Mesin juga telah memiliki cabang kampus di Warung Buncit, Jakarta Selatan.

Lini Masa Akreditasi

Jurusan Teknik Mesin untuk pertama kalinya Terakreditasi dengan peringkat “B” yang diputuskan melalui SK BAN-PT Nomor : 05615/Ak-VII-S1-015/UMDTRS/VII/2003 pada tahun 2003 yg berlaku 5 periode tahun. Kemudian di tahun 2008 Jurusan Teknik Mesin mengalami perubahan nama menjadi Program Studi Teknik Mesin dimana kembali meraih Akreditasi berperingkat “B” berdasarkan keputusan BAN-PT No. 025/BAN-PT/Ak-XI/S1/X/2008. Di tahun 2014, berdasarkan keputusan BAN-PT No. 364/SK/BAN-PT/S/IX/2014 Prodi Teknik Mesin berhasil mendapatkan kembali peringkat “B” Akreditasi. Di tahun 2019, Prodi Teknik Mesin sukses meraih peringkat “A” Terakreditasi berdasarkan keputusan BAN-PT No. 2686/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2019.

Periode tahun 2003-2008 Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Terakreditasi dengan peringkat "B" berdasarkan SK BAN PT Nomor : 05615/Ak-VII-S1-015/UMDTRS/VII/2003

Periode tahun 2008-2013 Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Terakreditasi dengan peringkat yang sama dengan periode sebelumnya yaitu "B" berdasarkan SK BAN PT Nomor : 025/BAN-PT/Ak-XI/S1/X/2008

Periode tahun 2014-2019 Teknik Mesin Universitas Mercu Buana untuk ketiga kalinya secara berturut-turut Terakreditasi dengan peringkat "B" berdasarkan SK BAN PT Nomor : 364/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2014

Periode tahun 2019-2024 Teknik Mesin Universitas Mercu Buana berhasil meraih peringkat "A" Terakreditasi berdasarkan SK BAN PT Nomor : 2686/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2019